Banner

December 20, 2018

Media Mainstream Bisa Sebarkan Hoaks dari Media Sosial

 

Media Mainstream Bisa Sebarkan Hoaks dari Media Sosial
Media mainstream saat ini juga berperan dalam menyebarkan berita palsu (hoaks). Pasalnya, tayangan televisi kini banyak yang menayangkan konten mengandung informasi dari sejumlah akun media sosial yang belum jelas kebenarannya.

Demikian penilaian Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis.

"Sekarang perilaku sudah berubah, dulu dari media mainstream masuk ke sosial media. Tapi sekarang ada beberapa (informasi) sosial media yang masuk ke dalam industri penyiaran," kata Yuliandre dikutip Liputan6.com, Selasa (18/12/2018).

Salah satu contohnya adalah banyak program televisi yang menayangkan berita bersumber dari salah satu akun gosip. 

Untuk itu, Yuliandre meminta agar lembaga penyiaran jeli dalam melakukan verifikasi terhadap seluruh konten yang ditayangkan pada media mainstream.

"Nah inilah yang kami anggap setiap lembaga penyiaran harus memverified setiap yang namanya konten yang masuk ke dunia TV," ucapnya.

Dia mengatakan dalam memuat konten yang akan disampaikan kepada khalayak, televisi maupun radio telah mendapatkan pengawasan dari regulator. Sehingga, seharusnya informasi apapun yang dimuat di dua jenis media mainstream itu bisa dipercaya.

"Karena dunia TV dan radio itu diawasi dengan regulasi, jelas aturannya, verifikasi faktualnya dan validitasnya juga teruji," jelasnya.

Yuliandre meyakini meskipun ada beberapa konten dalam tayangan televisi yang mengambil informasi dari media sosial, namun mayoritas dari media mainstream telah memiliki sistem pengujian konten yang mumpuni.

"Jadi kami pastikan kalau di media mainstream rata-rata quality control dari masing-masing media sudah bekerja dengan baik," tegasnya.

Jadi, media mainstream juga tidak dijamin bebas hoax.*

Show comments
Hide comments
No comments:
Write comment

Contact Form

Name

Email *

Message *

Latest News

Back to Top