Sebab, kata Pangi, dengan melunaknya bos MNC itu, artinya kekuatan media massa telah dikuasai pemerintah.
"Karena sampai hari ini yang getol mengkritisi Jokowi melalui media adalah MNC Grup, yang lain sudah merapat. Kalau satu ini sudah dibereskan, selesai sudah," kata Pangi kepada awak media di Jakarta, Selasa (2/8).
Menurutnya, keputusan Perindo menjadi bagian dari pendukung pemerintah merupakan hal yang realistis, jika dilihat peta politik terkini.
Dosen UIN Jakarta ini berpandangan keputusan tersebut, tidak hanya akan menyelamatkan dirinya dari jeratan hukum, namun juga partainya, Perindo.
"Saya kira sudah ada kesepakatan. Apalagi setelah Prabowo-SBY bertemu, ini sinyal bahwa kedua partai akan mengusung pasangan masing-masing," kata dia.
Dengan begitu, lanjut Pangi, peluang HT untuk mencalonkan diri menjadi presiden atau wapres tertutup sudah.
"Saya kira alasannya mundur dari bursa capres/cawapres hanya alasan saja, HT sudah menyadari realitas politik saat ini, apalagi setelah pertemuan Prabowo-SBY," katanya. (ANTARA).*
Tes komentar
ReplyDeleteTes Balas Komentar
Delete